Pages
▼
Saat cinta hembuskan wangi
Langkah kaki ringan berseri
Merenda mimpi bersama bidadari
Hasrat asmara laksana api
Jiwa o terbuai jiwa menggambang
Terbang melayang melaung kenang
Pada hati tiada bimbang
Paras menggoda hinggap di pangkuan
Dirimu o! dirimu kekasih hati
Bila tiba masayang di nanti
Kugandeng tanganmu meniti pelangi
Bersulang kemesraan sampai mati
Ini kali kau laung rindu
Memangil segala padaku syahdu
Kenapa sebab hati membiru
Hingga resahmu di ujung kelu
Landai landai bayu di bukit
Melayuk daun rindu terungkit
Padamu sayang segala berkat
Kukalung doa sepenuh hasrat
Duhai engkau jelita hati
Bilakah cinta bila kau sangsi
Adanya diri memang begini
Bukan berarti ku tak mencintai
Datanglah peluk aku
Padamu sungguh asmara menderu..
Aku berjalan di taman bidadari,
kudengar segala riang bernyanyi,
dengan lembut kuhampiri dirimu,
sepenuh harap kugandeng tanganmu.
Oi,kutatap mesra merona pipimu,
berlapis senyum tersipu malu,
suka suka berlatar pelangi,
indah nian warna warni.
Bagai bunga musim semi,
merekah harum di taman hati,
segala duka pergi menepi,
kala sejoli riang menari.
Duhai Tuhan pemantik mimpi,
betapa hidup kian berarti,
saat dua jiwa menyatu ada,
terpindai makna indahnya syurga
Saat kurangkai puisi dan sair
tidak cukup samudra airmata
untuk ceritakan hujah* cinta
melebur dalam pertalian jiwa
Kala sepasang kasih bermunajat
terdengar syahdu bait syurgawi
membasuh kering jiwa landai
berharap benih dirahim suci
Oh, alunan nada jiwa
buluh perindu awal muara
semilir bayu di altar asmara
terbangkan luruh benci prasangka
Dari liat tanah syurgawi
tercium ada, aroma wangi
satu tiupan Pembuat Cinta
wujud prasasti Syahadat Cinta